BAB 1
SEJARAH
IBU RATU KIDUL
SUMBER : AL-ALLAMAH QUTHBUL SANIYYAH SYARE’ATUL KHOTAM SAYID SYEIKH
AL-HABIB IDRIS NAWAWI BIN YAHYA AZHOMATUL KHAN Tj
Secara fakta, Ibu
Ratu Kidul, adalah penguasa laut Selatan, dan secara garis kepemimpinan,
Ratu Kidul yang dimaksudkan disini, bukan status nama orang atau nama pribadi,
tapi Gelar sebagai penguasa dari
sifat Mulukul Ardi, seperti orang sering
mengatakan "Raja Jawa" kata
majmuk ini, bukan simbolis nama orang, tapi lebih disudutkan
pada Gelar kebangsawanan.
Nah,
silsilah Ibu ratu Kidul sejak permulaan. Dikepalai oleh Ratu Bilqist atau istri Nabi Sulaiman A.S, (Dari bangsa
Siluman Azrak) beliau bagian kepala tertinggi yang mengepalai
semua Ratu Kidul yang ada.
Dibawahnya
bernama Ratu Alam Azrak, yang mengepalai Laut Merah (beliau tangan kanan Ratu Bilqist) Sebawahnya dinamakan Ratu Kidul Sejagat (mengepalai Lautan Pasifik dan India) Dibawahnya
lagi bernamaRatu Kidul Naga Biru (mengepalai
dasar laut terdalam) Ratu Naga Biru, akan menampakkan wujudnya
disela Qiamat akan tiba sebagai
perusak dasar Gunung, Kawah,dan Tsunami. Dibawahnya
lagi Ratu Kidul Jawa, disini banyak
pemimpin, diantaranya Dewi Nawang Wulan
istri dari Jaka Tarub,
yang mengepalai Lautan Jawa-Timur. Dewi
Nawang Wulan dan Nawang Sari (anak dari Prabu Siliwangi) yang
mengepalai Lautan JawaBarat dan
sekitarnya. Dewi Nyai Blorong (mengepalai laut
Cilacap) Dewi Fathimah, anak dari Prabu Demak Bintoro, yang
dinikah oleh Prabu Siliwangi, mengepalai Laut Yogya. Dewi Kedthon, mengepalai Laut Purworejo. Dewi Sekar Arum dan Sekar Kuning,
mengepalai Laut Kebumen dan sekitarnya. Dewi Selaasih atau Kedasih, mengepalai Laut Jakarta.
Adapun kelahiran Pulau Jawa adalah terlahir dari Tokoh Legenda Ciung
wanara, yang mengawini Nyimas ratu Ayu Purbaya, beliau terlahir dari Pertapa
Sakti (keturunan Sanghyang,Prabu Lalijan) atau Raja pertama
Padjajaran. Dari pertalian darah ini, Ciung Wanara dan Purbaya,mempunyai 7
turunan, yang semuanya menjadi Raja Padjajaran, yaitu,
- Lingga
Meong,
- Lingga
Wesi,
- Lingga
Wastu,
- Prabu Susuk
Tunggal,
- Prabu
Munding,
- Kawati
- Prabu Siliwangi.
Nah terlahirnya Para Wali Jawa, dan penutupnya Para Sanghyang, dari
seorang Prabu Siliwangi dari seorang istri Nyimas Rara Santang Marta Singa,
Putri dari Syeikh Qurrotul ‘Ain. Punya Anak Tiga yaitu:
- Prabu
Walangsungsang atau Mbah kuwu Cakra Buana.
- Kiansantang atau
Raden Rahmat-Godog Garut.
- Nyimas Rara
santang atau Syarifah Mudaim.
Adapun penutup Bangsa Sanghyang, Prabu Siliwangi pernah nikah dengan
Ratu Palaga Inggris, dari Bangsa Siluman Seleman, punya anak Tiga yaitu:
- Ucuk Umun (Nghayang
di Banten Girang,setelah ditaklukkan olehMbah Kuwu Cakra
Buana)
- Nawang Wulan
dan
- Nawang Sari (Ngahyang
dilaut Selatan Karang Bolong Banten) setelah tahu ayahandanya
Raib/Ngahyang.
Lalu bagaimana Prabu Siliwangi menjadi Bapaknya Wali
Jawa ? Inilah kronologinya. Dari Mbah Kuwu
Cakra Buana, melahirkan Ratu Pakungwati.yang dinikahkan sama Kanjeng
Syeikh Syarif Hidayatulloh,Putra dari Nyimas Rara
Santang (Adiknya Mbah Kuwu Cakra Buana) lalu Prabu
Siliwangi,juga nikah dengan Putri
Tumenggung Demak, yang keturunannya dinikah oleh Sunan
kalijaga, Sunan Bonang dan Sunan Muria.
Adapun dari Putra Kanjeng Syeikh Syarif, ada yang di nikah
oleh Kanjeng Sunan kali Jaga (Putri kacirbonan) dan ada
juga yang di nikah olehPangeran Suta Wijaya (Putri
Cimanuk) dari salah Satu Putra Prabu Siliwangi,ada juga
yang nikah dengan keluarga Sunan Ampel dan Sunan Giri, yang putranya
di nikah oleh Sunan Bonang, lalu dari keluarga istri Demak, ada
juga yang dinikah sama Arya Bengah, Aray
kemuning dan Syeikh Muhyi Pamijahan. Dari Tumenggung
Syahid (Sunan Kali Jaga) ada yang nikah dengan Pangeran
Sapu jagat dan Ki.Gede Antas Angin. Dari sini hampir 90% keluarga Prabu
Siliwangi,masuk semua ke sifat keluarga Wali Songo.
BAB 2
KISAH
IBU DEWI LANJAR DAN IBU RATU KIDUL
SUMBER :
AL-ALLAMAH QUTHBUL SANIYYAH
SYARE’ATUL KHOTAM
SAYYID SYEIKH AL-HABIB IDRIS
NAWAWI BIN YAHYA AZHOMATUL KHAN Tj.A
Secara pandangan umum,
mereka berdua bagian dari kemusyrikan agama. Bahkan tak sedikit yang
mengatakan, mereka ini salah satu ratu yang menyediakan pesugihan. Namun bila
anda paham tentang KETAUHIDAN dan keluasan ilmu Allah, mereka adalah bagian
Abdul Jumud setingkat Waliyulloh. Inilah kisah selengkapnya.
Ibu Ratu Kidul, atau ratu
penguasa laut Selatan, mempunyai beragam versi, seperti halnya pandangan luar
Jawa, yang mengatakan : "
bumi Jawa adalah tanah raja" namun
sewaktu ditanya, raja siapa saja yang ada di tanah Jawa, mereka tidak bisa
menjawab. Pandangan ini sama halnya dengan ibu Ratu Kidul. Dalam Hakikat yang
ada.
Ibu Ratu Kidul yang ada
melegendaris di seluruh dunia :
- Ratu Bilqist (Istri Nabi Sulaiman AS) beliau adalah
ratu dari semua ratu bangsa Ahlus Simar,turun di zaman Ketauhidan.
- Ratu Kidul Hizib Azrak. Beliau menguasai
Laut Selatan bagian Bagdad dan sekitarnya, beliau juga bagian dari tangan
Ratu Bilqist.
- Ratu Naga Biru Lapis
tiga,
beliau salah satu ratu dedemit sebelum Walisongo, dan pernah menduduki
sebagai penguasa Laut Selatan. Ratu Naga biru salah satu dari guru semua
Ratu Pantai Selatan yang ada di pulau Jawa.
- Dewi Nawang Wulan
- Nawang Sari. Beliau berdua
putri dari Prabu Siliwang, dari Ratu Palaga Iggris (bangsa Ahmar Seleman)
yang pada akhirnya ngahyang dan menjadi penguasa Laut Selatan, bagian Jawa
Barat dan Cilacap
- Dewi Nawang Wulan, istri dari
Joko Tarub, menguasai bagian laut Selatan Jawa Tengah dan Solo.
- Siti Fathimah Demak
Bintoro,
beliau salah satu putri Prabu Siliwangi dari keluarga Demak Bintoro, yang
akhirnya ngahyang dan menjadi penguasa laut Selatan bagian Yogyakarta.
- Dewi Kencono Wungu, istri dari
Joko Tingkir, penguasa laut Selatan bagian Wonosobo dan Magelang.
- Dewi Andini, Putra dari Ibu
Ratu Kidul Nawang Wulan bin Prabu Siliwangi, yang menguasai bagian Tasik
dan sekitarnya.
- Nyi Blorong,putri Prabu
Siliwangi,
dari ratu Seleman, yang menguasai bagian Cilacap dan pulau Penyu (nusa
kambangan)
- Ratu Sejagat Alam dan
putrinya, menguasai dari 7 generasi dan paling lama menduduki ratu pantai
Selatan, terhitung dari zaman Togog, Adli, Seleman, Lelembut dan baru ngahyang
pada zaman Wali Songo.
Sedangkan Dewi Lanjar
atau Siti Hj.Khodijah binti pangeran Demak Raja Pulasaren, beliau adalah ratu
tunggal yang menguasai laut Utara. Dewi lanjar ini pernah menjadi istri dari
Mbah Kuwu Cakra Buana, Cirebon, yang menempati pulau Selamaran Pekalongan.
Dari semua Ibu Ratu
diatas, kita hanya paham satu ibu Ratu kidul, yaitu, era WaliSongo, Dewi Nawang
Wulan dan Nyi Blorong. Nah, sekedar ulasan kecil, kami akan ceritakan kronologi
perjalanan Ibu Dewi nawang Wulan dan Dewi Lanjar, di era yang sama.
Dalam nasab atau sifat
keturunan, Allah telah menjadikan dua arah yang saling bersebrangan tapi satu
ikatan, yaitu dari
Anwas dan Anfus,dari keduanya melahirkan dua jalur yang berbeda : Turun ke para Nabi - Turun ke Sanghyang.
Dari nasab Nabi
menghadirkan keturunan para Waliyulloh dan dari nasab Sanghyang,menurunkan Para Ahlul Bathin atau kesaktian.Dari perjalanan Ahlul Bathin, Allah menempatkan keturunan Sanghyang ini ke sifat penjaga alam atau
disebut Abdul Jumud (bangsa lelembut) Sedangkan dari nasab sampai ke Nabi Allah menciptakan sifat kholifah atau pemimpin umat.
Secara ilmu
Tauhid,seluruh Bangsa Abdul Jumud,diciptakan sebagai pendamping kekuatan
Walisongo,sebab mereka tercipta sebagai hambaAbdul Jumud, dan
hanya tunduk terhadap Bangsa
Athob. Adapun Abdul jumud disini, terbagi menjadi 2 kelompok,
1. Kelompok Abyad
(putih)
2. Kelompok Aswad (hitam)
Sama seperti manusia,
Baik (lembut) anarkis (jahat) Kisah Ibu Ratu Dewi Nawang Wulan, dalam hidupnya
beliau pernah di nikahi oleh beberapa Waliyulloh, diantaranya : Syeikh Abdurrahman atau Pangeran Panjunan, Ki.Gede Plered, Arya Panangsang, Raja Samudra,
pangeran Bulakamba, Arya Bengah dan yang
terakhir kanjeng Sunan Kali Jaga. Adapun Dewi lanjar,pernah dinikah oleh Raja
Mataram, Kiyai Tubagus Ampel, pangeran Samudra, Arya sabakingking dan
terakhir Mbah Kuwu Cakra Buanakedua penguasa laut ini masih golongan sanghyang
atau abdul jumud (lelembut) lalu
bagaimana dengan pandangan orang umum dalam menyikapi mereka yang konon sebagi
lambang pesugihan ?????
Dalam ilmu tauhid dijelaskan
: Bahwa Allah SWT, akan membagi rejekinya di tiga golongan : Para nabi seturunannya/ Manusia.Bangsa
Jin danLelembut. Dari
perjalanan rejeki ini yang diberikan oelh Allah, hanya para lelembutlah yang
mampu mengendalikan keuangan. Sebab mereka tercipta sebagi hamba yang selalu
memakai aturan. Sedangkan bangsa Nabi, Wali atau Manusia serta bangsa Jin,
semuanya lebih memasrahkan hartanya demi agama (perjalanan secara hukum agama)
Jadi masuk akal secara
pandangan Hukum, bila para abdul jumud, lebih memperkaya dalam hal materi dari
pada sifat manusia atau jin, sehingga dengan sifat anarkis dan nafsu sahwatnya
para mansuia dan jin, mereka yang kurang iman, memohon kepada para abdul
jumud.Nah...disini proses terjadinya PESUGIHAN.manusia dan jin, memaksa
kehendak, seperti secara lahiriyyah, mereka masuk dalam sifat RENTENIR semakin
kita masuk semakin hidup kita hancur.
Adapun bangsa Abdul
Jumud, tinggal menerima segala apa yang dijanjikan manusia bejat dan tak bermoral.
Sudah jelas bahwa Allah SWT, telah membagi rejekinya dengan cara kasbi, tapi
ada saja manusia dan jin memakai caranya sediri dengan wasilah bangsa lainnya.
Maka secara hukum SAH para abdul jumud menunutut kita.
Inilah susunan Alam, menurut
kitab : Bumi,
tercipta bagi manusia dan jin, juga lelembut dan ahmar serta bangsa Abdul jumud
lainnya. Bumi tercipta 7 lapis astral / hijab dan mempunyai 70 alam yang
berbeda sampai ke tingkat alam Kubur. Dan dalam beribadah, hanya manusia, jin,
serta bangsa Malaikat yang ibadahnya sama (mengikuti Al-Hadi/Rosululloh SAW)
Adapun alam kedua paling
atas, disebut bangsa Togog/Siluman Seleman, yang dipimpin oleh Ratu Sejagat
atau zaman ini di sebut sebagai era kegelapan. Alam atas ke Tiga disebut Adlun
atau Masa akhir, dihuni oleh Naga, dan dipimpin oleh Raja Naga Biru. Alam ini
akan menyatu bersama kita / manusia di hari akhir (akan kiamat) Sebab sudah
diFirmankan oleh Allah SWT :
"Semua mahkluk Qun /
naga besar, akan bermunculan seiring zaman akhir mulai terbuka. Alam ke Empat
disebut Azrak. alam ini dikepalai oleh istri Nabi Sulaiman AS, yaitu Ratu
Bilqist. Alam ke lima disebut Syayatin atau setan, alam ini disebut alam
penghancur jin dan manusia. Adapun alam seterusnya di huni oleh bangsa Wali
yang sudah wafat maupun belum yaitu, Alam Barry dan alam Thuroby. Alam di
atasnya lagi di huni para nabi dan malaikat serta seterusnya".
Jadi salah besar jika
kita berfikir bahwa apapun bangsa halus itu disebut bangsa Jin, sebab masih
banyak alam lain yang kita tidak paham.