Lampu HID (High Intensity Dischage) |
Lampu High Intensity Discharge(HID) atau biasa disebut lampu Xenon saat ini menjadi tren, baik di kendaraan roda empat maupun dua. Maklum, dengan daya pencahayaan yang terang serta ketahanan yang tinggi, lampu ini banyak dipilih produsen otomotif.
Bahkan, tak jarang para pemilik mobil atau motor yang kendaraannya belum dilengkapi lampu jenis itu berniat memasangnya. “Proses pemasangannya memang mudah. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar hasilnya memuaskan dan nyaman,” tutur Ade Suhidin, mekanik Bernas Motor, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Aki yang tekor atau sistem kelistrikan yang bermasalah adalah satu di antara masalah yang ditimbulkan bila lampu HID pilihan tidak tepat. Bahkan, keberadaan lampu itu justru mengundang bahaya bagi pengguna kendaraan lain atau diri sendiri. Sebab, cahaya yang dipancarkan menimbulkan silau yang terlalu besar.
“Karena itu selaingaya , Anda juga harus memperhatikan faktor fungsional atau kegunaan dari lampu itu,” tandas Ade.
Lantas bagaimana memilih dan memasang lampu ini dengan tepat? Berikut ini tips dari Ade.
1. Pilih jenis yang tepat
Saat ini di pasaran telah banyak dijual jenis dan merek hingga kualitas lampu HID. Oleh karena itu, pilihlah dengan cermat sebelum Anda memasangnya di kendaraan.
Beberapa jenis lampu HID yang ada di pasaran, antara lain H1, H3, H4, H7, H8, H11, HB3, serta HB4. Satu dengan lainnya memiliki perbedaan pada dudukan bohlamnya. Model yang banyak dijual diIndonesia adalah tipe H4.
“Satu kelebihan lampu tipe ini adalah memiliki pilihan sebagai lampu dekat atau lampu jauh,” ujar Ade.
2. Pastikan jenis dan kekuatan cahaya yang dihasilkan
Setelah memilih tipe yang memiliki dudukan bohlam yang sama dengan lampu bawaan pabrik di motor Anda, kemudian pilihlah jenis sinar yang dipancarkan. Ukuran tingkat sinar yang dihasilkan ditentukan dalam satuan Kelvin.
Satu hal yang patut dicatat, semakin tinggi nilai Kelvin semakin terang pula cahaya lampu. “Namun, tidak jarang semakin terang cahaya, bukan semakin membuat benda terlihat jelas ( cahaya pantulan cahaya semakin silau dan benda tertentu terlihat tidak jelas -red) di waktu malam hari,” terang Ade.
Oleh karena itu, konsultasikan dengan mekanik di bengkel atau di toko tempat Anda membeli lampu tersebut. Biasanya, jenis yang banyak dipilih adalah putih kebiruan atau putih kekuningan.
3. Pastikan aki dan sistem kelistrikan motor tidak bermasalah
Hal lain yang juga patut Anda perhitungkan sebelum memasang lampu HID adalah sistem kelistrikan motor Anda. Periksalah kembali mulai dari aki, sistem pengisian aki motor, serta berapa besar arus listrik yang dibutuhkan.
Pasalnya, pada saat lampu HID pertama kali dinyalakan, membutuhkan asupan arus setrum yang besar. Setelah itu, baru standar dengan besaran yang konstan. “Bila aki sudah aus atau berusia tua, maka kemungkinan akidrop sangat tinggi,” ujar Ade.
Walhasil, selain lampu berpotensi rusak, aki dan sistem kelistrikan motor pun bermasalah. “Agar keseimbangan arus listrik yang disedot lampu tidak ada masalah, jangan lupa memilih lampu HID yang dilengkapi ballast,” saran Ade.
4. Pastikan rumah lampu dan reflektor sesuai dengan jenis lampu
Bila sistem kelistrikan tidak ada masalah dan siap menerima kehadiran lampu HID, langkah selanjutnya adalah memastikan apakah rumah lampu, termasuk dudukan bohlam serta reflektor tidak bermasalah. Pasalnya, bohlam lampu HID memiliki arus panas yang lebih besar ketimbang bohlam biasa.
Dengan begitu, tak jarang reflektor lampu motor yang menggunakan lampu jenis ini meleleh karena kepanasan, minimal sinar lampu akan menjadi buram. Walhasil, penggunaan lampu HID pun tak ada bedanya dengan lampu biasa.
Bahkan, tak jarang para pemilik mobil atau motor yang kendaraannya belum dilengkapi lampu jenis itu berniat memasangnya. “Proses pemasangannya memang mudah. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar hasilnya memuaskan dan nyaman,” tutur Ade Suhidin, mekanik Bernas Motor, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Aki yang tekor atau sistem kelistrikan yang bermasalah adalah satu di antara masalah yang ditimbulkan bila lampu HID pilihan tidak tepat. Bahkan, keberadaan lampu itu justru mengundang bahaya bagi pengguna kendaraan lain atau diri sendiri. Sebab, cahaya yang dipancarkan menimbulkan silau yang terlalu besar.
“Karena itu selain
Lantas bagaimana memilih dan memasang lampu ini dengan tepat? Berikut ini tips dari Ade.
1. Pilih jenis yang tepat
Saat ini di pasaran telah banyak dijual jenis dan merek hingga kualitas lampu HID. Oleh karena itu, pilihlah dengan cermat sebelum Anda memasangnya di kendaraan.
Beberapa jenis lampu HID yang ada di pasaran, antara lain H1, H3, H4, H7, H8, H11, HB3, serta HB4. Satu dengan lainnya memiliki perbedaan pada dudukan bohlamnya. Model yang banyak dijual di
“Satu kelebihan lampu tipe ini adalah memiliki pilihan sebagai lampu dekat atau lampu jauh,” ujar Ade.
2. Pastikan jenis dan kekuatan cahaya yang dihasilkan
Setelah memilih tipe yang memiliki dudukan bohlam yang sama dengan lampu bawaan pabrik di motor Anda, kemudian pilihlah jenis sinar yang dipancarkan. Ukuran tingkat sinar yang dihasilkan ditentukan dalam satuan Kelvin.
Satu hal yang patut dicatat, semakin tinggi nilai Kelvin semakin terang pula cahaya lampu. “Namun, tidak jarang semakin terang cahaya, bukan semakin membuat benda terlihat jelas ( cahaya pantulan cahaya semakin silau dan benda tertentu terlihat tidak jelas -red) di waktu malam hari,” terang Ade.
Oleh karena itu, konsultasikan dengan mekanik di bengkel atau di toko tempat Anda membeli lampu tersebut. Biasanya, jenis yang banyak dipilih adalah putih kebiruan atau putih kekuningan.
3. Pastikan aki dan sistem kelistrikan motor tidak bermasalah
Hal lain yang juga patut Anda perhitungkan sebelum memasang lampu HID adalah sistem kelistrikan motor Anda. Periksalah kembali mulai dari aki, sistem pengisian aki motor, serta berapa besar arus listrik yang dibutuhkan.
Pasalnya, pada saat lampu HID pertama kali dinyalakan, membutuhkan asupan arus setrum yang besar. Setelah itu, baru standar dengan besaran yang konstan. “Bila aki sudah aus atau berusia tua, maka kemungkinan akidrop sangat tinggi,” ujar Ade.
Walhasil, selain lampu berpotensi rusak, aki dan sistem kelistrikan motor pun bermasalah. “Agar keseimbangan arus listrik yang disedot lampu tidak ada masalah, jangan lupa memilih lampu HID yang dilengkapi ballast,” saran Ade.
4. Pastikan rumah lampu dan reflektor sesuai dengan jenis lampu
Bila sistem kelistrikan tidak ada masalah dan siap menerima kehadiran lampu HID, langkah selanjutnya adalah memastikan apakah rumah lampu, termasuk dudukan bohlam serta reflektor tidak bermasalah. Pasalnya, bohlam lampu HID memiliki arus panas yang lebih besar ketimbang bohlam biasa.
Dengan begitu, tak jarang reflektor lampu motor yang menggunakan lampu jenis ini meleleh karena kepanasan, minimal sinar lampu akan menjadi buram. Walhasil, penggunaan lampu HID pun tak ada bedanya dengan lampu biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar